Budidaya Ikan Nila Bag-2


Sebelum menjalankan usaha nila
Pertama-tama anda harus lihat situasi dan kondisi ditempat usaha yang akan anda jalankan: Lokasi Transportasi, kolam, Sumber Air, Suhu air- Panas atau Dingin, Pakan harus tersedia cukup.

Misalnya, usaha nila anda kurang cukup berhasil jika suhu air di kolam anda dibawah 20*C  ikan anda akan tumbuh namun sangat lambat dan tentu ini akan merugikan dari segi produksi, karena suhu yang dingin tentu tidak cocok untuk nila

Tapi bagaimana dengan kolam yang airnya dari sumber mata air? ini juga bisa namun kendalanya air tidak cepat berganti, akan selalu keruh jika sumber airnya kecil. Danau merupakan alternatif yang baik atau waduk, Resikonya ikan akan mati jika suhu air Dan kandungan belerangnya tinggi sewaktu-waktu dan ini terjadi hanya semalam dan tiba2 semua ikan mati, namun ini jarang terjadi di danau buatan atau waduk.

Budidaya didanau atau waduk tentunya menggunakan sistem jaring apung, Produksi lebih produktif, lebih mudah penanganan, pemberian pakan dan panen. Keuntungan dari sistem ini adalah hasil panen lebih merata, karena pembesaran biasanya dari bibit yang sama besar dan pertumbuhan ikan cenderung sama antara nila jantan dan betina.
Jika Anda memelihara 100 ekor dalam jaring apung mungkin Anda akan panen kembali 100 ekor dalam 90 hari kemudian. itu dikarenakan sitem jaring apung tidak memungkinkan nila betina untuk bereproduksi karena tidak ada tempat atau sarang untuk membuahi telur ikan sehingga telur akan hanyut keluar jaring atau menjadi makanan ikan lain.

Pemeliharaan sistem kolam tanah biasa, biasanya akan menghasilkan ikan nila yang ukurannya berbeda-beda, ada yang besar, sedang dan kecil, Cara ini kurang menguntungkan.
Jika 100 ekor Anda lepas 90 hari kemudian jumlahnya akan ribuan termasuk nila sedang dan kecil, namun ukuran besar yang harus masuk pasar hanya ikan jantan, dan ikan betina belum cukup dijual karena masih terlalu kecil.
Perkiraan kasar, jika benih yang di tebar bukan dari jenis Monoculture maka selisih jantan dan betina 50:50, sehingga yang dapat anda jual hanya 50 ekor. Sudah pasti disinilah kerugian kebanyakan para petani, biaya pakan yang mahal tidak menutup produksi penjualan, mereka berpikir mereka untung karena ikan bertambah, Ya, memang benar ikan bertambah tapi tidak menambah penjualan segera untuk menutupi biaya produksi.

Ikan jantan tumbuh 40% lebih cepat dari ikan betina, Jika betina sampai bereproduksi (beranak). saat betina menghasilkan telur dan larva saat itu ikan nila tidak tumbuh dikarenakan dia tidak makan pada saat bereproduksi. Nila betina menjaga larva dalam mulutnya sampai larva sudah cukup besar untuk dibiarkan oleh induknya.

Untuk membesarkan ikan dikolam supaya mendapatkan untung, Besarkan nila dikolam air deras sehingga ikan nila betina terganggu untuk bereproduksi, Atau, panen nila sebelum usia dewasa sebelum nila menghasilkan telur, resikonya ukuran nila belum bisa di pasarkan karena ukurannya terlalu kecil 100 - 125g per ekor. Atau panen nila setelah bertelur dengan ukuran yang cukup besar dan anak ikan masih berukuran 3cm.
Jenis nila GIFT mulai pada bobot 100 - 125g/ekor. Setelah bertelur sebulan kemudian bisa mencapai 200g/ekor dan sudah layak dikonsumsi.

Tips:
Pembesaran dapat dilakukan pada air yang deras, Pembesaran Monoculture (Satu jenis kelamin saja biasanya ikan jantan), Pembesaran sistem jaring, Panen sebelum nila betina bereproduksi, atau setelah bereproduksi.


Kolam ikan nila
1.Rencana pembuatan kolam pembesaran
Pembuatan kolam nila dapat dibuat dengan ber macam-macam ukuran tergantung dari minat dan lokasi tempat pembuatan. Model dan lokasi dimana saja tidak masalah yang penting ketersediaan air memadai.

Pembuatan kolam berukuran 10m x 10m dengan kedalaman air 70cm jadi luas isi 100m2 dan ikan yang ditebar sebanyak 50.000 ekor dengan panjang ikan 4-5cm, kolam yang digunakan adalah kolam beton, pemberian pakan 3x sehari pakan ikan timbul atau apung, ketika ikan semakin besar dan mencapai berat 90g/ekor atau panjang 12-15cm jumlah ikan dikurangi setengah dan dibesarkan dalam kolam terpisah dengan ukuran kolam yang sama Cuman air dinaikan 1 - 1.5m sumber air yang digunakan adalah air pompa dan disetiap kolam terdapat 2 pancuran. air pancuran menghadap menyamping sehingga air dalam kolam berputar dan pintu keluar air tepat dibuat di tengah kolam.

Jumlah ikan dalam kolam beton dan kolam tanah tidaklah sama, jika ukuran kolam tanah 10 x 10 ditebar ikan sebanyak 50.000 ekor munkin akan beresiko tinggi karena jumlah itu terlalu padat. Umumnya kolam tanah akan selalu keruh jika ikan berdesak-desakan dalam kolam, air keruh menghambat pertumbuhan ikan bah lebih cenderung menjadi sumber penyakit bagi ikan.


Untuk kolam tanah 1x1m dapat menampung ikan 150-250ekor ikan berukuran 3-5cm atau ikan sebesar dua jari,jika ikan mencapai berat 90-100g/ekor maka jumlah ikan dalam kolam harus dikurangi sampai kira-kira 50%, jika anda ingin membesarkanya hingga berat ikan mencapai 250g/ekor maka anda harus membaginya lagi sekitar 50%

2.Cara membuat kolam apung dalam kolam besar
Ikan nila hidup baik di kolam dangkal antara 30 - 50cm, namun akan lebih baik jika nila dipelihara pada kolam yang lebih dalam antara 75 - 150cm hal ini akan membuat ikan hidup lebih leluasa dan ikan dapat tumbuh menjadi besar. Untuk kolam dangkal sebaiknya digunakan untuk pendederan, pendederan tidak memerlukan kolam yang dalam agar pemberian pakan tidak mubazir. Kolam dangkal memudahkan pemberian pakan dan pemantauan pertumbuhan larva menjadi anak ikan, dan memudahkan untuk memindahkan anak ikan.

Pendederan apung adalah cara yang lebih mudah untuk mengontrol pertumbuhan larva, alat-alat yang diperlukan dalam pendederan apung antara lain:
-Jaring 3x3x3 m persegi (kelambu)
-Mata jaring 1 - 1.5cm
-Tali
pembuatan kolam ikan sistem jaring di kolam besar

Cara membuatnya:
Tancapkan tiang besi atau kayu ditempat sudut sama panjang dan lebar sampai tiang itu cukup kuat menahan beban goyangan, ikat setiap ujung jaring yang kuat pada tiang-tiang itu.
Benih ikan yang siap dibesarkan dalam kolam apung
Pembesaran ikan nila dengan kolam apung
Jika pembuatan kolam pendederan ini pada kolam biasa sebaiknya kolam ini dalam keadaan kering agar proses dalam pembuatan kolam jaring untuk pendederan ini mudah di rancang.

Berilah lima pemberat pada empat sudut dasar jaring dan satu dibagian tengah, dengan pemberian berat jaring tidak akan mengembang kepermukaan air.bagian jaring yang tidak tenggelam antara 30 - 50 cm berada di permukaan air, menjaga agar tidak keluarnya larva dan masuknya ikan besar kedalam jaring.

Sumber:
http://www.ikannila.com/Kolam%20Ikan%20Nila.htm

:
::

Artikel Terkait: