Budidaya Belimbing Wuluh


   PERSIAPAN TANAH UNTUK PENANAMAN.
      Apabila ditanam di daerah pegunungan hasilnya tidak akan bagus, karena suhu yang rendah akan menghambat pembentukan buah, sehingga tidak dapat masak pada waktunya, dan ukurannya akan tetap kecil saja serta rasanya tidak enak. Tanah yang gembur dan subur sangat cocok. Bibit-bibit  harus ditanam dalam lubang tanaman berukuran 1 x 1 meter yang berkedalaman setengah meter. Pada waktu menggali lubang tanaman, lapisan tanah yang tadinya terletak di
bagian atas harus ditumpuk di suatu tempat tersendiri, sedangkan lapisan tanah yang terletak di bawahnya ditumpuk di tempat lain yang tersendiri pula. Kemudian biarkanlah semuanya berangin-angin begitu saja selama tiga minggu.

     Lubang tanaman harus digali kira-kira satu bulan sebelum bertanam. Begitu lubang selesai digali, cobalah menuangkan air, sampai penuh ke dalam lubang tadi. Apabila sebentar kemudian air becek sudah hilang lagi merembes ke bawah, maka ini berarti suatu tanda bahwa tanah tadi memang sudah bagus. Namun apabila sampai lama sekali tergenang dalam kubangan, maka tempat itu tidak bagus untuk menanam, karena pembentukan akar akan terhambat sirkulasi udaranya (air conditioning) macet, dan daunnya akan kuning-kuning rontok, nanti kesulitan ini dapat diatasi dengan menggali selokan pengeringan buntu.

     Namun, apabila tanahnya memang bagus, maka lubang tadi tetap harus betul-betul dibiarkan berangin dulu selama tiga minggu. Setelah itu, tanah galian yang tadinya ditumpuk, dikembalikan lagi ke dalam lubang menurut susunan semula, yang bawah kembali ke bawh yang atas kembali ke atas. Tanah atas ini dicampur terlebih dahulu dengan pupuk kandang kering yang sudah dingin, sebanyak dua kaleng minyak tanah, sebelum dimasukkan ke dalam lubang lagi. Dan memang nantinya bakal penuh sampai melending ke atas.
     Tunggulah dua minggu lagi Tunggu ambles lagi. Barulah bibit boleh ditanam.


   PENYIAPAN BIBIT

      Bibit biasanya diperoleh dengan jalan mencangkok, menempel atau mengokulasi. Waktu penanaman bibit yang tepat adalah pada permulaan musim hujan, supaya nanti pada akhir musim kalau sudah kekurangan air, bibit itu sudah kuat dan tahan menghadapi kekeringan musim kemarau, karena saat-saat ini sudah banyak membentuk akar.


   PEMINDAHAN BIBIT KE TEMPAT PENANAMAN.

      Bibit yang biasanya berupa puteran dalam keranjang yang tidak dipotong daun-daun dan ujung akarnya, ditanam dengan menggali lubang dulu di atas gundukan tanah melending yang agak ambles tadi yang besarnya harus sesuai dengan lingkaran keliling yang ditempati akar-akar samping dari bibit tadi.

     Menanam bibit tidak boleh terlalu dalam. Tempatkan batang tanaman itu persis di tengah-tengah lubang supaya akar-akarnya mengembang ke daerah seputarnya dapat sama rata menemukan tanah gembur yang sudah diberi pupuk kandang tempo hari. Mengisikan tanah diantara susunan akar-akar tadi harus hati-hati dan sedikit-sedikit. Apabila sudah tertimbun sebagian tekanlah sedikit dengan tangan, sebelum ditimbuni tanah lebih lanjut sapai penuh. Apabila sudah penuh, barulah boleh diinjak-injak dengan kaki supaya bibit itu lebih kuat menancap di atas tanah.

     Apabila ingin menanam lebih dari satu batang di pekarangan yang agak luas, jarak tanam antara yang satu dengan yang lain minimal enam meter.


   PEMELIHARAAN TANAMAN.

      Pada hari-hari pertama sesudah ditanamkan, bibit tadi harus dilindungi dengan atap rumbia atau daun kelapa.

     Bibit yang ditanam demikian sudah dapat berbunga dan berbuah setelah berumur tiga sampai empat tahun dan berbuahnya tidak terikat kepada sesuatu musim tetapi setiap waktu sepanjang tahun dapat saja berbunga dan berbuah.

     Namun, sejak berumur satu tahun, harus diberi pupuk tambahan yang banyaknya sesuai dengan kebutuhan. Terutama umur satu sampai sepuluh tahun pertama, pohonnya harus mendapat pupuk yang cukup, supaya di kemudian hari tidak terlanjur menderita kekurangan makanan.

     Semakin cukup mendapat makanan pada masa pertumbuhan, maka makin besarlah daya tahan pohon terhadap serangan hama penyakit.

     Hama yang terkenal adalah lalat buah Dacus pedestris (Docus dorsalis) yang suka menyerang buah-buah di waktu muda. Hama ini menyerang dan menghabiskan pucuk-pucuk daun sehingga pohon itu dapat gundul. Apabila hama merajalela, dan daun-daun jadi gundul semua, pembentukan buah dapat terganggu karena buah yang menempel pada batang dan cabang memerlukan naungan. Ulat-ulat harus diberantas dengan semprotan larutan 0,2 % tepung DDT.


SUMBER:
laely-widjajati.blogspot.com

###################
##############################
###########################################






Khasiat / Manfa'at Belimbing Wuluh
1. JERAWAT
     Untuk mengobati jerawat siapkan 3 buah belimbing wuluh segar. Cuci hingga bersih. Buah diparut dan diberi sedikit garam. Tempelkan pada kulit yang berjerawat. Lakukan 2 kali sehari. Buah belimbing wuluh secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan air garam secukupnya, untuk menggosok muka yang berjerawat. Kakukan 3 kali sehari.
     Atau siapkan 6 buah belimbing wuluh dan ½ sendok the bubuk belerang, digiling halus lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. Ramuan ini dipakai untuk menggosok dan melumas muka yang berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.

2. TEKANAN DARAH TINGGI
     Siapkan 3 buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 gr yang sudah dicuci bersih. Biji srigading ditumbuk halus. Masukkan ke dalam panic berisi 4 gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring sebelum diminum. Cukup diminum 1 gelas sehari.
     Buah yang besar dan berwarna hijau diparut, ambil airnya dan diminum. Atau bisa juga dengan cara menyiapkan 3 buah belimbing wuluh yang dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tinggal tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum setelah makan pagi.
10 buah belimbing wuluh, 1 jari rimpang kunyit, ¼ genggam daun meniran, 3 jari labu air, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, lalu rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin saring dan diminum. Sehari 3 x ¾ gelas

3. OBAT BATUK
     Daun, bunga, buah yang masing-masing sama banyaknya direbus dalam air yang mendidih selama ½ jam, dan minum airnya. Segenggam daun belimbing wuluh, segenggam bunga dan 2 buah belimbing, gula batu, rebus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah, saring, minum 2 kali sehari.
     Untuk batuk pada anak, ambillah 25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temu giring, 1 jari kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, ¼ genggam pegagan, ¼ genggam daun saga, ¼ genggam daun inggu, ¼ genggam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin saring, diminum dengan madu seperlunya. Sehari 3 kali ¾ gelas.

4. DIABETES
     Sementara untuk anda yang menderita diabetes, siapkan 6 buah belimbing wuluh, lalu dilumatkan, direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah, saring, minum 2 kali sehari.

5. GONDONGAN
     ½ genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dengan 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yang gondongan. 10 ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ke tempat yang sakit.

6. REMATIK
     Segenggam daun belimbing wuluh dicuci, tumbuk sampai halus, tambahkan kapur sirih, gosokkn ke bagian yang sakit.
100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus, tambahkan cuka secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi ke tempat yang sakit.
Atau bisa juga dengan cara menyiapkan 5 buah belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia Champaca L.), 15 biji cengkeh, 15 butir lada hitam, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

7. PEGAL LINU
     1 genggam daun belimbing wuluh yang masih mudah, 10 biji cengkeh, 15 biji lada, digiling halus lalu ditambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yang sakit.

8. PANU
     10 buah belimbing wuluh dicuci lalu diling halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai untuk menggosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.


SUMBER:
udechi.blogspot.com


Semoga Bermanfa'at

Artikel Terkait:

No comments: